Apakah Colokan Listrik di Eropa dan Indonesia Sama? Ini Panduannya

Saat kamu menyiapkan itinerary liburan ke Eropa atau luar negeri lainnya, mungkin kamu sudah memikirkan soal hotel, tiket pesawat, dan visa. Tapi ada satu hal kecil yang sering dilupakan banyak orang, colokan listrik di Eropa. Meskipun terlihat sepele, tidak memahami perbedaan bentuk dan tipe colokan listrik di Eropa bisa berakibat fatal! Kamu tidak bisa mengisi daya ponsel, laptop, atau kamera selama di Eropa.

Lalu, apakah colokan listrik di Eropa dan Indonesia sama? Simak penjelasan dan panduan lengkapnya berikut ini!

Baca juga: 9 Rekomendasi Destinasi Wisata Eropa Timur Terbaik

Apakah Colokan Listrik di Eropa Sama dengan Indonesia?

Sumber gambar: Freepik

Jawabannya tidak. Colokan listrik di Eropa tidak sama dengan Indonesia. Di Indonesia, colokan listrik umumnya menggunakan tipe C dan F dengan tegangan standar 220 volt dan frekuensi 50 Hz. Meskipun ada beberapa colokan di Eropa juga menggunakan tipe yang sama, colokan listrik di Eropa bentuknya sangat beragam tergantung negaranya.

Ada beberapa negara di Eropa menggunakan colokan tipe E, tipe G, bahkan tipe L, yang artinya kamu tidak bisa langsung mencolokkan charger atau alat elektronik dari Indonesia tanpa adaptor. Jadi, sangat penting untuk memahami perbedaan stop kontak di Eropa sebelum kamu terbang ke sana.

Jenis-Jenis Colokan Listrik di Eropa

Tidak semua colokan listrik di negara Eropa memiliki bentuk yang sama. Bahkan ketika voltase dan frekuensinya seragam (230V, 50Hz), bentuk serta tipe colokan listrik atau stop kontak bisa sangat bervariasi tergantung negara. Hal ini jadi sangat penting untuk kamu perhatikan sebelum berangkat.

Berikut ini adalah negara-negara Eropa yang tidak menggunakan tipe colokan listrik seperti di Indonesia (C dan F). Ini artinya kamu wajib membawa adaptor yang sesuai, karena colokan listrik di Eropa bentuknya di negara-negara ini berbeda dari yang biasa kamu temui di rumah.

Jenis colokan listrik di Eropa

Sumber gambar: Istock

1. Inggris (UK)
Tipe colokan: G
Voltase: 230V | Frekuensi: 50Hz

2. Irlandia
Tipe colokan: G
Voltase: 230V | Frekuensi: 50Hz

3. Malta
Tipe colokan: G
Voltase: 230V | Frekuensi: 50Hz

4. Siprus
Tipe colokan: G
Voltase: 240V | Frekuensi: 50Hz

5. Swiss
Tipe colokan: J
Voltase: 230V | Frekuensi: 50Hz

6. Liechtenstein
Tipe colokan: J
Voltase: 230V | Frekuensi: 50Hz

7. Italia
Tipe colokan: C, F, L
Voltase: 230V | Frekuensi: 50Hz

8. San Marino
Tipe colokan: C, F, L
Voltase: 230V | Frekuensi: 50Hz

9. Kota Vatikan
Tipe colokan: C, F, L
Voltase: 230V | Frekuensi: 50Hz

10. Prancis
Tipe colokan: C, E
Voltase: 230V | Frekuensi: 50Hz

11. Belgia
Tipe colokan: E
Voltase: 230V | Frekuensi: 50Hz

12. Polandia
Tipe colokan: C, E
Voltase: 230V | Frekuensi: 50Hz

13. Republik Ceko
Tipe colokan: C, E
Voltase: 230V | Frekuensi: 50Hz

14. Slovakia
Tipe colokan: C, E
Voltase: 230V | Frekuensi: 50Hz

15. Denmark
Tipe colokan: C, K
Voltase: 230V | Frekuensi: 50Hz

16. Monako
Tipe colokan: C, D, E, F
Voltase: 230V | Frekuensi: 50Hz

Baca juga: Mengenal Apa Itu Visa Schengen & Negara-negara yang Bisa Dikunjungi dengan Visa Schengen

Negara-Negara Eropa dengan Colokan Listrik Sama Seperti di Indonesia (Tipe C dan F)

Kabar baiknya, cukup banyak negara di Eropa yang menggunakan colokan listrik tipe C dan F, sama seperti di Indonesia. Artinya, kamu bisa mencolok langsung perangkat elektronik tanpa adaptor tambahan, selama tidak ada variasi tambahan di akomodasi atau lokasi khusus.

Berikut adalah daftar lengkapnya:

  • Albania

  • Andorra

  • Austria

  • Belarus

  • Belanda

  • Bosnia & Herzegovina

  • Bulgaria

  • Estonia

  • Finlandia

  • Hungaria

  • Islandia

  • Jerman

  • Kroasia

  • Latvia

  • Lithuania

  • Luxemburg

  • Makedonia Utara

  • Moldova

  • Montenegro

  • Norwegia

  • Portugal

  • Rumania

  • Russia

  • Serbia

  • Slovenia

  • Spanyol

  • Swedia

  • Ukraina

Meskipun begitu, perlu dicatat bahwa beberapa negara juga memiliki kombinasi tipe lain (misalnya tipe E atau J) meski mendukung C/F. Jadi tetap lebih aman membawa adaptor universal yang kompatibel untuk berbagai tipe colokan listrik di negara Eropa.

Mengapa Memahami Perbedaan Colokan Listrik di Eropa Itu Penting?

Mengabaikan perbedaan colokan listrik di negara Eropa bisa bikin repot saat traveling. Ini beberapa situasi yang sering terjadi:

  1. Charger Tidak Cocok: Di hotel London, kamu menemukan colokan tipe G, tapi kamu hanya bawa charger tipe C. Hasilnya, perangkat tidak bisa dicas.

  2. Kamera Mati Saat Momen Penting: Saat mau foto di Colosseum, kamera kamu mati dan adaptor universal tertinggal di penginapan.

  3. Voltase Tidak Sesuai: Laptop atau alat elektronik kamu bisa gagal menyala karena tidak support voltase 230V.

  4. Colokan Umum Tidak Kompatibel: Di bandara atau stasiun, colokan yang tersedia mungkin tidak cocok dengan perangkatmu.

Agar perjalanan tetap nyaman, penting untuk memahami colokan listrik di Eropa bentuknya dan selalu siapkan adaptor yang sesuai.

Jenis Colokan Listrik di Negara-Negara Favorit Traveler Indonesia Lainnya

Buat kamu yang sering bepergian ke luar Eropa, penting juga untuk tahu colokan listrik di negara lain yang jadi tujuan favorit turis asal Indonesia. Setiap negara punya standar yang berbeda, baik dari sisi bentuk colokan, voltase, maupun frekuensinya. Pastikan kamu membawa adapter yang sesuai agar perangkat elektronik tetap bisa digunakan dengan aman.

1. Amerika Serikat
Tipe colokan: A, B
Voltase: 120V | Frekuensi: 60Hz
Keterangan: Dua pin pipih, wajib bawa adaptor dan converter

2. Australia
Tipe colokan: I
Voltase: 230V | Frekuensi: 50Hz
Keterangan: Tiga pin miring, tidak kompatibel dengan colokan Indonesia

3. Jepang
Tipe colokan: A, B
Voltase: 100V | Frekuensi: 50/60Hz
Keterangan: Bentuk sama seperti di AS, tapi voltase lebih rendah

4. Korea Selatan
Tipe colokan: C, F
Voltase: 220V | Frekuensi: 60Hz
Keterangan: Sama seperti di Indonesia, tidak perlu adaptor

5. Tiongkok (China)
Tipe colokan: A, I, C
Voltase: 220V | Frekuensi: 50Hz
Keterangan: Campuran tipe Asia dan Eropa, sebaiknya bawa adaptor

6. Arab Saudi
Tipe colokan: G
Voltase: 230V | Frekuensi: 60Hz
Keterangan: Sama seperti Inggris, butuh adaptor tipe G

7. Turki
Tipe colokan: C, F
Voltase: 230V | Frekuensi: 50Hz
Keterangan: Sama seperti Indonesia, tidak perlu adaptor

8. Thailand
Tipe colokan: A, B, C
Voltase: 220V | Frekuensi: 50Hz
Keterangan: Umumnya bisa digunakan langsung tanpa adaptor

9. Singapura
Tipe colokan: G
Voltase: 230V | Frekuensi: 50Hz
Keterangan: Sama seperti Inggris, wajib bawa adaptor tipe G

10. Malaysia
Tipe colokan: G
Voltase: 230V | Frekuensi: 50Hz
Keterangan: Tidak cocok dengan colokan Indonesia

11. Vietnam
Tipe colokan: A, C, D
Voltase: 220V | Frekuensi: 50Hz
Keterangan: Beberapa tempat bisa pakai tipe C, tetap siapkan adaptor

12. India
Tipe colokan: C, D, M
Voltase: 230V | Frekuensi: 50Hz
Keterangan: Tipe D dan M tidak cocok dengan colokan Indonesia

13. Uni Emirat Arab
Tipe colokan: G
Voltase: 230V | Frekuensi: 50Hz
Keterangan: Seperti Inggris, perlu adaptor tipe G

Baca juga: 70+ Destinasi Negara Bebas Visa untuk Warga Indonesia: Liburan Ke Luar Negeri Tanpa Ribet!

Jenis-Jenis Colokan Listrik di Dunia: Panduan Singkat

Saat bepergian ke luar negeri, kamu akan menemui berbagai bentuk serta standar colokan listrik yang berbeda. Terdapat sekitar 14 tipe colokan listrik internasional yang digunakan di berbagai negara di dunia. Berikut penjelasan singkatnya!

Tipe A

  • Bentuk: Dua pin pipih sejajar

  • Digunakan di: Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Meksiko

  • Catatan: Tidak memiliki grounding

Tipe B

  • Bentuk: Dua pin pipih + satu pin grounding

  • Digunakan di: Amerika Serikat, Kanada, Jepang

  • Catatan: Umum di perangkat dengan daya besar

Tipe C

  • Bentuk: Dua pin bulat

  • Digunakan di: Sebagian besar negara Eropa, Asia, dan Afrika

  • Catatan: Sangat umum, termasuk di Indonesia

Tipe D

  • Bentuk: Tiga pin bulat membentuk segitiga

  • Digunakan di: India, Nepal, Sri Lanka

  • Catatan: Versi lama tapi masih digunakan

Tipe E

  • Bentuk: Dua pin bulat + lubang untuk pin grounding

  • Digunakan di: Prancis, Belgia, Polandia, Slovakia

  • Catatan: Bisa digunakan bersama tipe C

Tipe F

  • Bentuk: Dua pin bulat + grounding di sisi

  • Digunakan di: Jerman, Belanda, Spanyol, sebagian Eropa

  • Catatan: Juga dikenal sebagai "Schuko plug", sama seperti Indonesia

Tipe G

  • Bentuk: Tiga pin persegi

  • Digunakan di: Inggris, Irlandia, Malta, Singapura

  • Catatan: Dikenal paling aman, tapi tidak kompatibel tanpa adaptor

Tipe H

  • Bentuk: Tiga pin bulat membentuk segitiga

  • Digunakan di: Israel

  • Catatan: Jarang ditemui di luar Israel

Tipe I

  • Bentuk: Dua pin miring + satu pin grounding

  • Digunakan di: Australia, Selandia Baru, Tiongkok, Argentina

  • Catatan: Perlu adaptor khusus

Tipe J

  • Bentuk: Dua pin bulat + satu pin tengah

  • Digunakan di: Swiss, Liechtenstein

  • Catatan: Tidak kompatibel dengan colokan tipe E/F

Tipe K

  • Bentuk: Dua pin bulat + satu pin grounding

  • Digunakan di: Denmark, Greenland

  • Catatan: Unik dan jarang ditemui di negara lain

Tipe L

  • Bentuk: Tiga pin bulat sejajar

  • Digunakan di: Italia, San Marino, Vatikan

  • Catatan: Perlu adaptor jika perangkatmu tidak mendukung

Tipe M

  • Bentuk: Tiga pin bulat besar

  • Digunakan di: Afrika Selatan, Swaziland, Lesotho

  • Catatan: Mirip tipe D tapi dengan pin lebih besar

Tipe N

  • Bentuk: Dua pin miring + satu pin tengah

  • Digunakan di: Brasil

  • Catatan: Dirancang untuk menjadi standar nasional Brasil

Jenis colokan listrik di luar negeri - Universal Adaptor

Sumber gambar: Freepik

Apa yang Harus Kamu Siapkan Sebelum ke Eropa atau Negara Lainnya?

Agar tak kerepotan saat sampai di Eropa atau negara tujuan manapun, ada beberapa hal penting yang perlu kamu siapkan terkait colokan listrik:

  1. Bawa Adaptor Universal: Colokan listrik di Eropa bentuknya bervariasi, jadi pilih adaptor berkualitas yang mendukung tipe C, E, F, G, dan L.

  2. Cek Spesifikasi Charger: Pastikan perangkat kamu support 100–240V. Kalau tidak, kamu juga butuh converter, bukan cuma adapter.

  3. Siapkan Power Bank: Berguna saat kamu sulit menemukan colokan, terutama saat dalam perjalanan atau di ruang publik.

  4. Cek Tipe Colokan per Negara: Tiap negara bisa punya standar berbeda. Contohnya, colokan listrik di Jerman beda dengan di Inggris. Jadi, pastikan kamu tahu sebelum berangkat.

Sudah Siap ke Eropa dan Destinasi Impian Lainnya? Jangan Lupa Urus Visa Dulu Lewat SPUN!

Sebelum memikirkan bagaimana cara menggunakan colokan listrik di Eropa, kamu harus lebih dulu menyelesaikan satu langkah penting, aplikasi visa. Untungnya, sekarang kamu bisa mengurus visa ke berbagai negara, termasuk Visa Schengen atau destinasi populer lainnya seperti Visa UK, Visa Amerika Serikat, hingga Visa Jepang Waiver secara mudah dan efisien lewat platform SPUN.

SPUN menghadirkan layanan visa yang cepat, praktis, dan tanpa ribet, sehingga kamu bisa menghemat waktu dan fokus pada hal-hal penting lainnya. Mau jalan-jalan ke Prancis, Italia, Jerman, atau negara Eropa lainnya? Langsung saja cek layanan pengajuan visa dari SPUN dan mulai langkah pertamamu menuju petualangan Eropa!

Next
Next

Panduan Itinerary 7 Hari Traveling ke Inggris untuk Pemula