4 Destinasi Negara Bebas Visa di Eropa Alias Gak Perlu Visa Schengen
Banyak traveler Indonesia bermimpi bisa jalan-jalan ke Eropa. Sayangnya, proses pengajuan visa Schengen sering jadi halangan. Mulai dari banyaknya dokumen persyaratan, antrian panjang, hingga biaya tambahan. Padahal, ada beberapa negara bebas visa di Eropa yang bisa jadi solusi buat kamu yang ingin merasakan suasana benua biru tanpa harus melalui kerumitan tersebut.
Kabar baiknya, WNI (Warga Negara Indonesia) bisa masuk ke beberapa negara Eropa tanpa perlu visa Schengen. Jadi, kamu tetap bisa menikmati indahnya arsitektur klasik, kekayaan sejarah, hingga budaya unik Eropa dengan lebih praktis. Berikut ini empat destinasi liburan ke Eropa tanpa visa yang wajib kamu pertimbangkan untuk itinerary berikutnya.
Baca juga: 4 Musim di Eropa: Waktu & Negara Destinasi Terbaik
Destinasi Negara Bebas Visa di Eropa
1. Serbia: Hidden Gem Eropa Timur
Serbia sering disebut sebagai permata tersembunyi di kawasan Eropa Timur. Negara ini belum terlalu ramai dengan turis internasional, termasuk dari Indonesia, sehingga suasananya masih terasa autentik dan belum terlalu “komersial” seperti destinasi Eropa Barat. Untuk WNI, Serbia memberikan fasilitas bebas visa 90 hari, cukup dengan menunjukkan paspor yang masih berlaku di imigrasi.
Walaupun umumnya tidak ada dokumen tambahan yang diminta, tetap disarankan untuk membawa bukti dana sekitar €50 per hari perjalanan serta asuransi kesehatan yang mencakup Serbia saat proses pengajuan untuk berjaga-jaga jika diminta oleh petugas.
Kalemegdan Fortress, Serbia | Sumber gambar: Wikimedia
Kenapa Harus ke Serbia?
Selain akses bebas visa, Serbia menawarkan kombinasi unik antara sejarah panjang, budaya nan kaya, serta pemandangan alam mempesona.
Belgrade: Ibu kota Serbia ini dikenal sebagai kota yang “never sleeps”. Kehidupan malamnya meriah, dengan klub-klub apung di Sungai Danube dan Sava. Namun, Belgrade juga punya sisi historis, seperti Kalemegdan Fortress yang berdiri sejak zaman Romawi, memberikan panorama sungai spektakuler.
Novi Sad: Dijuluki “Athens of Serbia”, kota ini terkenal dengan EXIT Festival, salah satu festival musik terbesar di Eropa yang biasanya digelar setiap awal Juli di benteng kuno Petrovaradin. Event ini menarik puluhan ribu pengunjung dari seluruh dunia dengan line-up musisi internasional kelas atas. Selain musik, suasana kota di tepi Sungai Danube membuat Novi Sad cocok untuk santai sambil menikmati kuliner lokal.
Drvengrad atau “Kota Kayu”: Desa artistik yang dibangun oleh sutradara film Emir Kusturica ini jadi spot unik untuk foto-foto. Bangunan kayunya berderet dengan latar pegunungan, menciptakan atmosfer pedesaan Eropa sangat otentik.
Tara National Park: Cocok buat pecinta alam, taman nasional ini punya hutan pinus lebat, danau tenang, hingga pemandangan spektakuler dari tebing berbatu di atas Sungai Drina.
Cevapi | Sumber gambar: Pixabay
Kuliner Serbia
Liburan ke Serbia belum lengkap tanpa mencicipi kulinernya. Coba ćevapi (daging panggang khas Balkan), sarma (kubis isi daging), atau rakija, minuman tradisional yang sering disebut sebagai simbol keramahan orang Serbia.
Jika merasa sayang jauh-jauh ke Eropa hanya untuk mengunjungi Serbia, kenapa tidak sekalian jelajahi negara lain juga? Dengan visa Schengen, kamu bisa bebas menjelajah ke lebih dari 20 negara Eropa tanpa ribet urus visa berulang kali.
2. Albania: Maldives Versi Eropa
Siapa sangka, negara kecil di Balkan ini menyimpan pesona pantai tropis dengan nuansa Mediterania yang belum banyak diketahui traveler dari Asia, termasuk Indonesia. Suasananya masih relatif tenang, biaya hidup ramah kantong, serta penduduknya terkenal ramah terhadap turis asing.
Untuk WNI, kabar baiknya kamu bisa masuk tanpa visa ke Albania hingga 31 Desember 2025 dengan durasi tinggal hingga 90 hari. Syarat masuknya juga cukup sederhana:
Paspor masih berlaku minimal 3 bulan setelah tanggal kepulangan
Tiket pulang atau tiket lanjutan perjalanan
Disarankan punya asuransi perjalanan untuk berjaga-jaga
Ksamil Beach, Albania | Sumber gambar: Wikimedia
Kenapa Harus ke Albania?
Albania menawarkan kombinasi menarik antara keindahan alam, kota bersejarah, dan kuliner khas Mediterania.
Pantai Ksamil: Pantai paling populer di Albania dengan pasir putih lembut dan laut biru jernih. Banyak traveler menyebutnya sebagai salah satu pantai terindah di Eropa.
Riviera Albania: Membentang di sepanjang Laut Ionia, kawasan ini sering dijuluki “Maldives-nya Eropa” karena panorama laut eksotis, sangat pas jika kamu mencari suasana santai.
Berat: Kota tua berjuluk “Kota Seribu Jendela” karena deretan rumah bergaya Ottoman dengan jendela besar. Kota ini sudah masuk dalam daftar warisan dunia UNESCO.
Gjirokastër: Kastil batu bersejarah dengan arsitektur unik, menjadikannya destinasi wajib untuk pecinta sejarah dan fotografi.
Butrint National Park: Situs arkeologi penting dengan reruntuhan kuno dari era Romawi, Yunani, hingga Bizantium.
Byrek | Sumber gambar: Wikimedia
Kuliner Albania
Kuliner lokal juga menjadi daya tarik tersendiri. Cicipi byrek (pastry isi keju atau daging), tave kosi (daging domba panggang dengan yoghurt), hingga seafood segar dari pesisir Adriatik. Rasanya kaya rempah tapi tetap ringan, cocok di lidah orang Indonesia.
Albania cocok buat kamu yang ingin merasakan atmosfer Eropa dengan biaya lebih hemat. Namun, jika setelah tahun 2025 kamu ingin berkunjung ke Albania, kamu bisa menggunakan e-visa Albania atau menggunakan visa multiple entry Schengen aktif, visa AS, atau visa UK.
3. Belarus: Vibes Rusia Tanpa Ribet Visa
Kalau kamu ingin merasakan nuansa Rusia tapi belum siap menghadapi ribetnya urusan visa, Belarus bisa jadi alternatif sempurna. Negara ini menawarkan suasana khas Eropa Timur dengan arsitektur megah, kota modern, hingga sejarah nan kental.
Untuk WNI, Belarus memberikan fasilitas bebas visa hingga 90 hari, tapi ada satu syarat penting: kamu wajib masuk dan keluar melalui Bandara Internasional Minsk. Jadi, pastikan tiket pesawatmu langsung menuju ke ibu kota Belarus ini.
Persyaratan Masuk Belarus
Untuk bisa menikmati fasilitas bebas visa ini, WNI perlu menyiapkan dokumen berikut:
Paspor yang masih berlaku dengan masa berlaku minimal 6 bulan
Asuransi kesehatan dengan nilai pertanggungan minimal €10,000
Bukti keuangan, setidaknya €25 per hari kunjungan
Mir Castle, Belarus | Sumber gambar: Wikimedia
Kenapa Harus ke Belarus?
Belarus menawarkan pengalaman wisata unik, dengan perpaduan antara sejarah Slavia, arsitektur monumental, serta suasana kota lebih tenang dibandingkan destinasi Eropa Barat.
Minsk: Ibu kota Belarus ini punya vibe modern dengan sentuhan klasik khas Eropa Timur. Jalanan lebar, taman kota luas, hingga museum-museum sejarah seperti Belarusian Great Patriotic War Museum menjadikannya destinasi menarik untuk dieksplorasi.
Mir Castle dan Nesvizh Palace: Dua situs warisan dunia UNESCO yang menampilkan arsitektur megah ala Eropa abad pertengahan. Kastil Mir dikelilingi danau dan taman indah, sementara Istana Nesvizh terkenal dengan interior mewah nan elegan.
Brest Fortress: Monumen bersejarah yang menjadi saksi perlawanan sengit melawan invasi Nazi pada Perang Dunia II. Tempat ini tidak hanya penuh nilai sejarah, tapi juga menghadirkan suasana heroik yang membekas.
Belovezhskaya Pushcha National Park: Taman nasional yang masuk daftar UNESCO dan rumah bagi European Bison, hewan langka yang jadi simbol Eropa Timur. Cocok untuk kamu pecinta alam dan fotografi.
Borscht | Sumber gambar: Wikimedia
Budaya & Kuliner Belarus
Selain atraksi wisata, Belarus juga kaya akan budaya tradisional Slavia. Kamu bisa menikmati pertunjukan musik folk atau meriahnya festival musim panas. Untuk kuliner, jangan lewatkan draniki (pancake kentang khas Belarus), borscht (sup bit), hingga kvas, minuman fermentasi tradisional yang menyegarkan.
Belarus adalah jawaban buat kamu yang ingin merasakan atmosfer Slavia dengan biaya lebih hemat dan aturan masuk lebih ramah dibandingkan Rusia. Destinasi ini pas untuk traveler Indonesia yang ingin mencoba hal-hal berbeda dari jalur wisata mainstream Eropa.
Tapi kalau kamu masih penasaran ingin merasakan langsung vibe Rusia yang asli, nggak ada salahnya untuk lengkapi itinerary dengan kunjungi Russia! Cukup ajukan e-Visa Rusia yang prosesnya sekarang sangat praktis karena semuanya bisa dilakukan online lewat SPUN.
4. Turki: Perpaduan Eropa dan Asia dalam Satu Negara
Turki jadi destinasi favorit banyak traveler karena keunikan letak geografisnya, setengah berada di Eropa, setengah di Asia. Keistimewaan ini bikin Turki kaya akan budaya, sejarah, serta kuliner. Untuk WNI, kabar baiknya, kamu bisa liburan ke Turki bebas visa selama 30 hari. Tapi ingat, total kunjungan tidak boleh lebih dari 90 hari dalam periode 6 bulan.
Persyaratan Masuk Turki
Agar perjalananmu lancar, pastikan menyiapkan:
Paspor dengan masa berlaku minimal 6 bulan sejak tanggal kedatangan.
Tiket pulang atau lanjutan perjalanan sebagai bukti kamu tidak tinggal melebihi batas.
Dana yang cukup untuk kebutuhan selama liburan.
Hagia Sophia, Turki | Sumber gambar: Pixabay
Kenapa Harus ke Turki?
Turki menawarkan kombinasi sejarah, budaya, serta keindahan alam yang sulit dilupakan. Beberapa destinasi wajib untuk masuk itinerarymu ke salah satu negara Eropa bebas visa ini:
Istanbul: Jantung sejarah dan budaya Turki. Kunjungi Hagia Sophia, Blue Mosque, dan Grand Bazaar, pasar tertutup terbesar dunia yang cocok untuk berburu suvenir.
Cappadocia: Surga pecinta fotografi dengan formasi batu unik dan pengalaman balon udara panas saat matahari terbit. Momen yang dijamin tak terlupakan!
Pamukkale: "Kastil Kapas" dengan kolam air panas alami dari batu kapur putih. Dekat dengan reruntuhan Hierapolis, tempat kamu bisa menjelajah sekaligus menikmati panorama alam.
Efesus (Ephesus): Situs arkeologi Yunani-Romawi terkenal dengan Perpustakaan Celsus dan Theatre Romawi megah.
Antalya: Destinasi pantai dengan pesona Laut Mediterania, pasir putih, resor mewah, dan pemandangan pegunungan dramatis.
Baklava | Sumber gambar: Freepik
Budaya & Kuliner Turki
Selain atraksi, Turki juga kaya budaya. Kamu bisa menikmati musik tradisional, festival lokal, hingga bazaar meriah. Untuk kuliner, jangan lewatkan kebab, baklava, dan Turkish delight asli dari tanah Turki.
Dengan sejarah, budaya, dan keindahan alam yang lengkap, Turki jadi destinasi wajib yang bisa kamu nikmati tanpa ribet urusan visa! Namun, perlu diketahui bahwa jika kamu berencana untuk tinggal lebih dari 30 hari, kamu perlu mengajukan visa kunjungan langsung ke Kedutaan Turki. Syaratnya, harus ada pihak penjamin dari kerabat di Turki serta surat undangan resmi dari mereka sebagai dokumen pendukung.
Baca juga: 15 Kota di Eropa Terpopuler untuk Liburan: Panduan Lengkap Destinasi Favorit Wisatawan
Negara Bebas Visa di Eropa Mana yang Cocok untuk Itinerary Liburanmu?
Keempat negara ini bisa jadi pilihan menarik untuk kamu yang ingin merasakan nuansa Eropa tanpa ribet mengurus visa. Namun, kalau kamu ingin menjelajahi lebih banyak negara di Uni Eropa, tetap dibutuhkan Visa Schengen.
Menggabungkan negara bebas visa di Eropa dengan negara Schengen juga bisa jadi opsi cerdas untuk liburan panjang. Misalnya, kamu bisa masuk lewat Turki atau Serbia, lalu melanjutkan perjalanan ke Eropa Barat dengan visa Schengen.
Apalagi, kini proses aplikasi visa jadi lebih mudah dengan SPUN, platform terpercaya yang membantu pengurusan visa ke berbagai negara, termasuk visa Schengen. Dengan SPUN, kamu bisa menghemat waktu, menghindari kerepotan, dan fokus merencanakan itinerary liburan terbaikmu. Jadi, sekarang tinggal pilih, mau menjelajahi destinasi Eropa bebas visa dulu, atau langsung memulai petualanganmu dengan visa Schengen?