Umroh Backpacker: Panduan Visa, Biaya, dan Tips Traveling Hemat ke Tanah Suci

Ingin ke Tanah Suci tapi budget terbatas? Sekarang, kamu bisa menjalankan ibadah dengan cara yang lebih fleksibel dan terjangkau lewat umroh backpacker. Konsep ini sedang naik daun, terutama di kalangan milenial dan solo traveler yang ingin pengalaman spiritual yang otentik sekaligus hemat biaya. Yuk, temukan panduan lengkap umroh backpacker, mulai dari pengurusan visa, estimasi biaya, itinerary, hingga tips perjalanan yang aman dan efisien.

Baca juga: Alternatif Aplikasi Visa Turis Saudi Arabia: Transit Visa, Visa on Arrival, dan E-Visa

Apa Itu Umroh Backpacker? Mengapa Banyak Orang Memilihnya?

Umroh backpacker adalah konsep perjalanan umroh secara mandiri tanpa menggunakan jasa travel resmi. Kamu yang mengatur sendiri semua kebutuhan perjalanan. Mulai dari tiket pesawat, akomodasi, transportasi lokal, visa umroh, hingga jadwal ziarah.

Konsep ini cocok untuk kamu yang:

  • Ingin biaya umroh yang lebih hemat

  • Suka mengatur perjalanan secara mandiri

  • Ingin lebih fleksibel soal waktu dan destinasi

  • Sudah terbiasa solo traveling ke luar negeri

Dengan perencanaan yang matang, umroh backpacker bisa menghemat hingga 30 - 40% dari biaya paket travel umroh reguler. Tapi tentu saja, tantangannya lebih besar dan kamu harus siap secara mental, fisik, dan spiritual.

Umroh Backpacker

Sumber gambar: Freepik

Keunggulan Umroh Backpacker Dibanding Paket Travel Umroh

1. Biaya Lebih Hemat

Umroh backpacker memungkinkan kamu mengatur pengeluaran sesuai budget. Rata-rata biayanya berkisar antara Rp18 - 25 jutaan, jauh lebih murah dibanding paket travel yang bisa mencapai Rp30 - 50 jutaan. Cocok buat kamu yang ingin ibadah tanpa menguras tabungan.

2. Fleksibilitas Jadwal

Dengan umroh backpacker, kamu punya kebebasan penuh untuk menyusun jadwal dan durasi perjalanan. Kamu bisa memilih waktu berangkat, lama tinggal di Mekkah atau Madinah, dan tempat ziarah yang ingin dikunjungi, tanpa harus mengikuti jadwal ketat dari rombongan travel.

Perlu diketahui juga, selama bukan musim haji (yakni antara tanggal 15 Dzulqa'dah hingga 15 Dzulhijjah), kamu bisa melakukan umroh kapan saja sepanjang tahun. Ini membuat perjalanan umroh jauh lebih fleksibel dan bisa disesuaikan dengan waktu cuti atau momen yang kamu inginkan.

3. Pengalaman yang Lebih Otentik dan Personal

Umroh backpacker menawarkan pengalaman spiritual yang lebih dekat dan personal. Karena kamu sendiri yang mengatur semuanya, setiap proses perjalanan menjadi lebih bermakna. Ini berbeda dengan paket travel yang cenderung lebih nyaman tapi kurang fleksibel karena semua sudah dijadwalkan.

4. Melatih Kemandirian dan Rasa Tanggung Jawab

Perjalanan umroh mandiri mengharuskan kamu untuk banyak belajar. Mulai dari riset visa, memesan hotel, memahami rute, hingga manajemen waktu ibadah. Ini akan sangat bermanfaat bagi kamu yang ingin memperdalam makna spiritual sambil meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan problem solving di luar negeri.

Umroh Backpacker - Madinah

Sumber gambar: Pixabay

Estimasi Biaya Umroh Backpacker (2025–2026)

Berikut perkiraan budget realistis untuk perjalanan umroh backpacker selama 9 - 10 hari:

  • Tiket pesawat PP : Rp11.000.000 - Rp15.000.000

  • Visa Umroh Arab Saudi : Rp3.000.000 - Rp4.000.000

  • Hotel (9 malam) : Rp2.500.000 - Rp4.000.000

  • Transportasi lokal : Rp600.000 - Rp1.200.000

  • Makan harian : Rp1.000.000 - Rp1.500.000

  • Ziarah & kebutuhan lainnya : Rp500.000 - Rp1.000.000

Total: Rp18.600.000 - Rp26.700.000

Catatan: Biaya dapat berubah tergantung musim (low/high season), kurs mata uang, dan ketersediaan promo penerbangan.

Baca juga: Destinasi Liburan Luar Negeri yang Ramah di Kantong: Rekomendasi Terbaik untuk Traveler Hemat

Panduan Pengurusan Visa Umroh Backpacker

Karena Umroh backpacker mengharuskanmu untuk mengurus visa umroh secara mandiri, kamu tak perlu khawatir akan direpotkan karena untuk urusan visa ini, kamu bisa memanfaatkan layanan praktis yang tersedia di platform SPUN. Secara umum, persyaratan untuk mengajukan visa Umroh Arab Saudi melalui SPUN antara lain:

  • Paspor aktif (minimal  6 bulan)

  • KTP

  • Kartu Keluarga, dibutuhkan terutama jika bepergian dengan tanggungan keluarga

  • Booking Tiket Pesawat, bisa lampirkan tiket yang sudah dibeli atau gunakan layanan reservasi tiket pesawat dari SPUN di sini.

  • Booking Hotel, harus diperoleh dari platform Nusuk.sa, platform resmi dari pemerintah Arab Saudi yang bertujuan untuk mempermudah perjalanan dan pengalaman umrah bagi jemaah dari seluruh dunia.

Jika kamu seorang karyawan, tambahkan juga:

  • Surat Keterangan Kerja (dalam bahasa Inggris, mencantumkan nama perusahaan, alamat, telepon, nama penanggung jawab)

  • Slip Gaji 3 bulan terakhir

  • Pernyataan tertulis bahwa kamu mendapat izin perjalanan dari perusahaan dan akan kembali ke Indonesia setelah selesai

Jika kamu seorang pengusaha, lampirkan:

  • Surat Izin Usaha (NIB atau Akta Pendirian yang menunjukkan nama kamu sebagai pemilik)

  • Laporan Keuangan Perusahaan

Setelah persyaratan tersebut lengkap, kamu cukup lakukan pengajuan lewat platform SPUN dengan sangat mudah. Mulai proses pengajuanmu dengan klik tombol di bawah ini:

Tips Tambahan untuk Umroh Backpacker yang Aman dan Legal

  • Pastikan visa kamu sesuai dengan musim ibadah: Umroh tidak bisa dilakukan selama musim haji, termasuk bagi pemegang visa turis. Kalau datang dengan visa turis dan ingin umroh, kamu tetap harus mendaftar ulang melalui platform Nusuk meskipun sudah memiliki visa.

  • Gunakan platform terpercaya untuk pengurusan visa, seperti SPUN yang menawarkan layanan visa ke berbagai negara dengan proses mudah, cepat, dan aman.

  • Selalu cek situs resmi seperti www.visitsaudi.com, www.nusuk.sa, dan juga akun Instagram resmi Kedutaan Besar RI di Arab Saudi (@indonesiainriyadh) untuk update terbaru tentang regulasi visa dan ibadah umroh.

Umroh Backpacker

Sumber gambar: Freepik

Tips dan Strategi Traveling Umroh Gaya Backpacker

Agar pengalaman umroh backpacker kamu lancar dan bermakna, simak tips berikut:

1. Riset dan Susun Itinerary

Susun itinerary berdasarkan lokasi akomodasi dan waktu sholat agar efisien. Misalnya:

  • Hari 1–4: Madinah (Masjid Nabawi & ziarah)

  • Hari 5–9: Mekkah (Umroh, ziarah sekitar Masjidil Haram)

Gunakan Google Maps dan review traveler lain untuk menentukan rute terbaik.

2. Transportasi Antar Kota

Gunakan Kereta Cepat Haramain untuk perjalanan dari Madinah ke Mekkah (±2 jam). Alternatif lain: bus SAPTCO (lebih murah tapi memakan waktu ±5 jam).

3. Pilih Akomodasi Strategis

Cari penginapan dekat masjid utama untuk menghemat tenaga dan biaya transportasi. Jika budget terbatas, kamu bisa menginap sedikit lebih jauh lalu naik taksi atau bus lokal.

Rekomendasi lokasi:

  • Di Madinah: Distrik Al-Markaziyah

  • Di Mekkah: Kawasan Misfalah, Ajyad, atau Aziziyah

4. Bawa Barang Penting

Checklist perlengkapan:

  • Kain ihram (untuk pria)

  • Jubah, gamis, dan pakaian longgar

  • Obat pribadi & multivitamin

  • Sajadah tipis, kantong sandal, botol zamzam

  • Adaptor universal

5. Manajemen Waktu Ibadah

Waktu terbaik untuk thawaf dan sai adalah tengah malam atau dini hari. Selain lebih sepi, suhu pun tidak terlalu panas.

Umroh Backpacker

Sumber gambar: Freepik

Bonus Liburan: Umroh Backpacker Fleksibel, Bisa Sekalian Kunjungi Negara Lainnya

Karena umroh backpacker memberi kamu kebebasan penuh dalam menyusun itinerary, banyak traveler memanfaatkan momen ini untuk sekalian mengunjungi negara-negara populer di sekitar Arab Saudi. Dengan jarak yang dekat dan akses visa yang mudah, kamu bisa menambahkan pengalaman liburan setelah ibadah. Berikut 5 destinasi paling favorit:

1. Uni Emirat Arab (Dubai, Abu Dhabi)

Membutuhkan tambahan visa turis UAE atau alternatif lainnya menggunakan visa transit UAE jika kamu menggunakan maskapai emirates dan berencana transit di Dubai terlebih dahulu sebelum pulang ke Indonesia. Rute Jeddah - Dubai sangat ramai, cocok buat kamu yang ingin transit atau liburan singkat dengan nuansa modern.

2. Turki (Istanbul, Cappadocia)

Turki merupakan destinasi bebas visa untuk WNI. Istanbul sering jadi pilihan utama karena tiket dari Jeddah murah dan koneksi penerbangan internasional sangat baik.

3. Qatar (Doha)

WNI bisa masuk tanpa visa selama 30 hari. Doha bisa jadi pilihan transit sekaligus destinasi singkat dengan vibes Arab modern yang elegan.

4. Mesir (Kairo, Alexandria)

Kaya sejarah Islam dan Firaun, tapi butuh Visa Mesir yang bisa diajukan melalui SPUN. Banyak penerbangan langsung dari Jeddah ke Kairo.

5. Yordania (Amman, Petra)

WNI bisa dapat visa on arrival atau eVisa Yordania yang juga bisa didapatkan dengan mudah lewat SPUN. Banyak backpacker menjadikan Yordania sebagai jalur darat menuju Yerusalem atau sekadar eksplorasi situs Al-Quran seperti Gua Ashabul Kahfi.

Catatan Penting:

Sebelum lanjut ke negara-negara tersebut, pastikan kamu cek syarat visanya dan booking akomodasi lebih awal. Gunakan SPUN untuk pengajuan visa praktis ke UAE, Mesir, Yordania, dan lainnya. Umroh backpacker itu bukan cuma ibadah, tapi juga kesempatan untuk memperluas pengalaman lintas budaya. 

Umroh Mandiri, Spiritualitas dan Petualangan dalam Satu Perjalanan

Umroh backpacker bukan cuma soal hemat biaya, tapi tentang bagaimana kamu bisa merancang perjalanan spiritual yang lebih personal dan bermakna. Perpaduan antara kebebasan, kemandirian, dan pengalaman rohani membuat konsep ini semakin diminati. Jika kamu siap riset, siap repot sedikit, dan punya niat yang tulus, umroh backpacker bisa jadi perjalanan hidup yang tak terlupakan.

Untuk mendukung gaya traveling mandiri seperti ini, pastikan urusan visa-mu tidak jadi penghambat. Urus visa umroh Arab Saudi atau visa ke negara-negara lain secara online dengan mudah dan aman lewat SPUN, platform pengurusan visa terpercaya untuk para traveler.

Jadi, sudah siap mewujudkan perjalanan umroh backpacker impianmu?

Previous
Previous

Jadwal Acara di 2026 Paling Ditunggu: Konser, Piala Dunia, dan Pameran Terkenal

Next
Next

Itinerary Hong Kong dan Macau 5 Hari 4 Malam: Liburan Lengkap dari Kota Modern ke Koloni Bersejarah